Monday, August 17, 2009

Makanan Keimanan

Sidi Muhammad ben Ali adalah anak dari Sidi Mukhtar pemimpin tarekat Qadiriyya. Satu kali selagi ia masih muda, ia diundang makan di rumah seorang ulama terkenal. Dia datang dan melihat banyak pemimpin suku hadir di rumah ulama tersebut.

Orang-orang yang datang tahu, ulama itu sangat murah dan selalu menghidangkan makanan lezat. Ketika si ulama masuk ke dalam kamar, mereka menduga-duga makanan apa yang akan disajikan hari itu.

Betapa terperanjatnya mereka ketika melihat yang dikeluarkan cuma sup sayuran yang tak enak dimakan. Mereka melihatnya ogah-ogahan ketika ulama itu mempersilakan semua tamunya menyantap makanan.
Tapi tidak dengan Sidi Muhammad ben Ali. Anak muda itu menyantap habis makanan yang disediakan shaikh pemilik rumah. Yang lain bahkan tak mau menyentuhnya.

Usai menyediakan makanan, shaikh itu menyampaikan pesan yang membuat semua yang hadir mencucurkan air mata. Dia menceritakan rahasia di balik makanan yang tak enak itu. Kelak, Sidi Muhammad ben Ali menjadi ulama terkenal yang memimpin juga tarekat Qadiriyya.
tid/berbagai sumber ( )
(0) Komentar
Seorang Pria dan Sepotong Kuku
Seorang pria terlibat percakapan dengan sepotong kuku. ''Aku sering menduga-duga, takdir apa gerakan yang akan terjadi setelah bertahun-tahun melekat di sini,'' kata kuku.

Pria itu kemudian menyahut,'' Kamu mungkin akan terpotong oleh penjepit, terbakar bersama sepotong kayu, atau membusuk seperti kayu--ada banyak kemungkinan.''

''Oh, maaf, harusnya aku tak menanyakan pertanyaan bodoh itu. Aku tahu tak satupun dapat meramal masa depannya. Kecuali kemungkinan itu sendiri, semuanya serba tak pasti.''

Sepotong kuku itu pada akhirnya hanya bisa menunggu sampai ada orang yang lebih cerdas dan tak menakutkan datang kepadanya. Benarkah kita ingin tahu takdir kita atau bahkan yang kita alami saat ini?

Related Posts by Categories



0 comments :

Post a Comment

mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]