Monday, August 17, 2009

Hasan Bashri Pergi Haji

Diriwayatkan bahwa Hasan Bashri, seorang sufi terkenal, tersesat dalam perjalanan menuju haji. Dia menemui anak kecil dan menanyakan arah kepadanya. Ketika ia sudah menemui jalur yang harus ditempuh, anak kecil itu bertanya kepada Hasan Bashri. ''Syaikh, apa yang engkau kenakan dan makan?'' Syaikh menjawab ia memakai baju wol dan makan roti gandum untuk mengalahkan hawa syahwatnya.

Anak itu berkata kepadanya,''Makanlah dan pakailah apa yang engkau kehendaki sejauh itu halal.'' Lalu dia bertanya lagi di mana Hasan Bashri menginap. Dikatakan bahwa Hasan Bashri bermalam di gubuk yang terbuat dari kayu. ''Jangan berbuat zalim. Bermalamlah di manapun engkau kehendaki,'' tutur anak itu lagi.

''Andai engkau benar, aku akan melakukan apa yang engkau katakan.'' Anak kecil hanya tersenyum. ''Aku melihat engkau dalam keadaan lalai. Ketika aku tunjukkan tentang dunia, engkau menerimanya. Tapi ketika aku tunjukkan jalan akhirat, engkau menafikan perkataanku. Kembali ke rumahmu. Tak ada haji untukmu.'' n (dikutip dari Hikayat Sufi) ( )
(0) Komentar
Burung Bersabar
Dikisahkan pada zaman Nabi Sulaiman AS, hidup seekor burung yang bersuara merdu dan memiliki bulu yang indah. Tertarik dengan suara dan keindahan bulunya, seorang lelaki membeli burung tersebut dengan harga seribu dinar. Beberapa burung lain hinggap di atas sarang burung itu dan berkicau sebentar sebelum terbang. Setelah kedatangan burung-burung itu, burung dengan suara indah malah terdiam. Tak terdengar lagi kicaunya yang merdu.

Pemilik burung itu lantas mengadukan masalahnya kepada Nabi Sulaiman. Beliau bertanya kepada burung itu. ''Pemilikmu punya hak darimu. Dia telah membelimu dengan harga sangat mahal. Lantas mengapa engkau membisu?''

Burung itu menjawab, ''Wahai Nabi Allah, aku berkicau karena sedih dan rindu dengan pasanganku. Aku ingin lepas dari sangkar. Kemudian datang teman-temanku yang memintaku bersabar. Temanku itu bilang, keras kepala hanya akan mendatangkan kesusahan.

Lagi pula lelaki itu membeli aku hanya karena cintanya pada suaraku. Maka aku memilih diam.'' Mendengar penjelasan si burung, Nabi Sulaiman membebaskan burung itu setelah membayar kepada pemiliknya. n (dikutip dari Hikayat Sufi)

Related Posts by Categories



0 comments :

Post a Comment

mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]