Wednesday, August 28, 2013

Batak

Alkisah, si Butet musti pergi nemenin boss ke Puncak.
Ada bekas kolam di villa si boss yang perlu di Hutauruk pakai tanah.
Setelah keluar dari Jagorawi, jalanan mulai ber-kelok2, kadang Mandagi
(sorry yang ini Manado bok ...) kadang Manurung, ditepi jalan banyak
dilihatnya Pohan-pohan, kebanyakan sih Pohan Tanjung.  Begitu sampai di
Puncak, dibukanya pintu mobil, hmm... Siregar hawanya.
Lantas dia jalan2 dikebun teh, tiba2 dia dikejutkan oleh seekor ular yang
besar, "Ada Sinaga" dia teriak terus lari Sitanggang langgang kebawah,
namun akhirnya jatuh kedalam Tobing sehingga bibirnya Sihombing.  Dia
menangis Marpaung-paung, tapi sebagai orang Batak, pantang untuk menangis,
dia harus Togar.

Lalu pergilah dia ke Panjaitan untuk jahit-in bibirnya. Ongkosnya
Pangaribuan "Itu terlalu mahal, bagaimana kalau Napitupulu saja" tawarnya.
"Napitupulu terlalu murah, Pandapotan saya kan kecil, tapi bolehlah asal
pakai jarum bekas yang tidak tajam lagi alias Sitompul" jawab si Panjaitan.
Setelah itu, pergilah dia ke Pasaribu membeli Lubis untuk makan siang,
karena si boss paling suka makan pakai ikan, sambal dan Nababan. Ikan-nya
dibakar dulu pakai Batubara.

Malamnya waktu tidur sendirian dikamar dia Bonar-Bonar ketakutan, sayup2
terdengar lolongan si Rajagukguk. Tiba2 ada suara didepan pintu nya.
"Situmorang ... ?" tanya dia. Ada jawaban "Situmeang".  "Ohh kucing .."
pikirnya, "Ah... daripada takut, mendingan nyetel TV" dan dinyalain-nya TV
kebetulan lagi ada iklan PKB yang dibintangi Gus Dur ;"Simanjuntak gentar,
membela yang benar ..."

karena sudah bosan melihat Gusdur,akhirnya dia memindahkan channel ke Nasution tv lain.
   ternyata di RCTI sedang Sibutar-butar film " Tarigan:lord of the apes".Lagi asyik-asyiknya
   nonton, tiba-tiba Tampubolonnya mati sehingga kamarnya jadi gelap.
   " Siahaan" umpatnya.kemudian dia pergi keluar.Diluar dilihatnya ada 2 orang sedang bertengkar.
   yang satu kepalanya poltak, satu lagi gondrong.
   " ada apa ini Rambe-Rambe" tanyanya.
   " ini Bu, orang ini punya Sihotang sama saya, janjinya mau dibayar, tapi setiap saya Saragih
     dia Simorangkir terus" kata si gondrong.
   " saya bukannya tidak mau bayar bu, tapi saya tak punya uang. anak saya sedang Sirait keras,
     harta saya sudah saya gadaikan di Panggabean" kata yang poltak Sinambela diri.
   " kalau begitu nggak usah Sitoruskan lagi pertengkaran ini" kata Butet.
   Tiba-tiba si gondrong memukul si poltak lalu mereka berkelahi.
   " Aritonang,Aritonang!!!! jangan berkelahi " lerai Butet. Tapi mereka Sitorus saja berkelahi.
   sementara orang-orang disana tidak ada yang membantu.mereka Purba-Purba tidak tahu.

sumber : unknown

Related Posts by Categories



0 comments :

Post a Comment

mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]