-----------------------------------------------
From: "Mimbar Seputro"
Cak Soleh suatu hari berkesempatan menginap dihotel mewah. Senang
hatinya bukan alang kepalang, serasa hidupnya sudah mencapai
target dalam bidang materi.
Setelah periksa sekeliling hotel ia merasa haus dan membuka
minibar di
kamar. Sekaleng Coca Cola selesai diteguknya sambil membayangkan
menjadi orang modern sejati sebab minum Coca Cola di ruang mewah.
Beberapa hari kemudian, setelah urusannya selesai tibalah saatnya
untuk kembali ke kampung halamannya. Ketika membayar tagihan
hotel betapa terkejutnya ia bahwa 5 kaleng coca cola yang
diminumnya selama di hotel di tagih Rp 30000 belum termasuk
pajak. Tetapi apa mau dikata, dibayarnya juga tagihan tersebut.
Peristiwa ini diingatnya terus. Setiap ketemu rekan atau sanak
familinya, ia tak lupa menceritakan peristiwa yang
menjengkelkannya itu. Akan tetapi....... ada orang yang lebih
jengkel dari Cak Soleh yaitu isterinya.....
Karena penyakit lupanya, minggu pertama Cak Soleh menceritakan
harga Coca Cola Rp 30000, minggu kedua ia menyebutkan Rp 25000,
minggu ketika Rp 20000 dst.
"Lho pak sampeyan kalau bercerita harus konsisten pak ! ...
sekali Rp 30000 ya harus Rp 30000....nanti jangan-jangan sampeyan
dikira membual..." komentar isterinya.
Tak kalah tangkas Cak Soleh menjawab "Koran pagi saja kalau sudah
malam harganya turun, apalagi minuman sudah berumur lebih dari
seminggu ya harus disesuaikan harganya...Bulan depan saya cerita
minum coca cola di hotel gratis...."
Related Posts by Categories
0 comments :
Post a Comment
mohon koreksinya apabila salah (CMIIW), silahkan berkomentar dengan baik, penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang anda sampaikan, jadi silahkan anda bertanggung jawab dengan apa yang anda sampaikan, terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat [ baca disclaimer]